Prinsip-Prinsip Seni Grafis
Informasi mengenai Prinsip-Prinsip Seni Grafis yang akan admin berikan dibawah ini bukanlah suatu patokan mati untuk para sobat supaya agar menjadi sorang desainer yang hebat atau handal. Namun sekedar pemberitahuan bahwa beginilah seharusnya prinsip-prinsip seni grafis yang baik itu.
Karena semua itu kembali kedalam diri para desainer atau seni grafis itu masing-masing, apakah ia bisa atau mampu untuk menciptakan suatu desain yang disukai oleh bnyak khalayak. Seorang ahli desain yaitu Danton Sihombing didalam majalah Caram menyatakan, Bahwa: “Sebuah penilaian karya desain grafis sesunggguhnya digunakan untuk menguji tingkat kelayakan, dalam arti tidak ada karya desain yang benar atau yang salah”.
Contoh Desain Grafis |
Dan berikut Prinsip-prinsip Seni Desain yang sudah admin ringkas supaya sobat dapat memahaminya dengan mudah:
1. Sebuah Kesederhanaan.
Ratusan bahkan ribuan Ahli Seni Desain menyarankan Prinsip ini unruk diterapkan dalam pekerjaan mendesain. Hal ini bertujuan supaya penguna atau pemakai dapat dengan mudah memahami isi pesan yang disampaikan.
Missalnya didalam pemakaian huruf sebuah berita seharusnya Huruf Judul atau Headline dan tubuh judul atau Body Teks sebaiknya tidak memakai jenis Font yang Ornamental atau Jlimet karena hal itu akan menyebabkan pengguna akan mengalami kesulitan dalam membaca, Contoh penempatan huruf Blackletter pada penulisan. Seorang desainer juga menyamakan prinsip ini sebagai KISS atau Keep It Simple Stupid.
Didalam prinsip ini sobat dapat menerapkannya dengan pemakaian bagian ruang yang kosong dan tidak memakai terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.
2. Adanya Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan kesetaraan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhubungan yang dapat menciptakan kesan seimbang secara Visual.ada 2 prinsip sebuah keseimbangan, yaitu:
- Keseimbangan Formal atau simetris, keseimbangan ini dapat menciptakan atau memberikan kesan sempurna, resmi, kuat, dan bergengsi. Keseimbangan formal juga memperhatikan yang namanya sebuah konsistensi dalam pemakaian elemen desain. Missal pemakaian sebuah logo, dari awal sudah ditetapkan didalam mendesain suatu kartu nama dipakai warna yang full color, namun melalui pertimbangan supaya desain menjadi lebih variatif, maka pada desain yang lain sobat menambahkan logo dengan warna duotone. Begitulah, pada peristiwa ini, ide veriasi desain sebaiknya tidak diterapkan mengingat adanya sebuah konsistensi. Selain itu konsistensi juga dapat digunakan sebagai identitas yang ada pada sebuah merk produk. Sobat tidak ingin pengguna lupa dengan produk yang sobat jual kan.
- Keseimbangan Informal, pada keseimbangan ini dapat dimanfaatkan atau difungsikan untuk menciptakan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, meningkalkan sikap kaku dan posmodernis.
3. Kesatuan
Kesatuan merupakan sebuah konsistensi dan keutuhan yang dapat dijadikan sebagai isi dari sebuah komposisi desain. Contohnya, memberian kesan raster pada ilustrasi, teks dan garis sehingga dapat menciptakan kesan kesatuan kepada pesan yang terdapat pada sebuah desain.
4. Penekanan (aksentuasi)
Fungsi dari sebuah penekanan adalah untuk menarik perhatian pembaca, sehingga si pembaca mau melihat dan membaca desain yang dibuat. Penekanan dapat dilakukan dengan membuat perulangan ukuran atau size, warna, ruang,, garis, bentuk dan kontras atau tekstur.
5. Irama (repetisi)
Yang dimaksud dengan irama adalah pengulangan unsur-unsur pendorong atau pendukung karya desain. Dengan kata lain irama merupakan selisih antara dua bentuk yang terletak pada suatu ruang.
Demikian sobat Prinsip-prinsip Seni Grafis yang dapat admin informasikan, semoga dalam Prinsip-prinsip ini dapat membantu sobat dalam mebuatkan sebuah karya seni grafis yang baik. Semoga sukses, dan terima kasih.
Comments
Post a Comment